
Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu alternatif untuk menjawab permasalahan
sistem logistik yang sering dialami oleh daerah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan
(3TP), yang diakibatkan oleh sulitnya pengangkutan peti kemas yang berisi berbagai
kebutuhan penduduk daerah 3TP, dan untuk mengangkut hasil produksi yang akan dikirim
keluar daerah tersebut. Saat ini barang-barang yang diangkut menggunakan peti kemas
ukuran standar 20 kaki hanya dapat dikirim sampai pelabuhan saja. Untuk pengiriman
selanjutnya peti kemas harus dibongkar di pelabuhan, dan isinya dipindahkan ke
kendaraan kecil, untuk selanjutnya diangkut ke pedalaman. Kegiatan ini mengakibatkan
tingginya risiko kerusakan, dan kehilangan muatan, serta tidak efisiennya sistem logistik.
Untuk menjawab tantangan ini diusulkan perancangan dan pembuatan prototype kontener
mini dengan ukuran seperempat dari kontener standar 20 kaki, yang dapat diangkut
menggunakan truk engkel, yang dapat masuk sampai ke pedalaman daerah 3TP.
Sedangkan konterner mini ini ketika diangkut di kapal atau dibongkar muat di pelabuhan
dapat diintegrasikan menjadi kontener standar 20 kaki biasa.
Perancangan dan pemodelan telah dikerjakan di Laboratorium Teknik Perkapalan
Departemen Teknik Mesin FTUI, sedangkan prototypenya akan dimanufaktur di fasilitas
milik mitra. Sejalan dengan kegiatan penelitian ini, direncanakan juga untuk mengajukan
hak kekayaan intelektuan dari rancangan peti kemas mini ini.